Menhub Dudy Purwagandhi Buka Suara Soal Batalnya Kereta Otonom Tanpa Rel China di IKN
Hasil penilaian hingga evaluasi, ditemukan kereta tanpa rel itu disebut belum dapat berfungsi dengan baik.
Majalah Intra, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi buka suara soal kereta otonom tanpa rel di Ibu Kota Nusantara (IKN) atau Autonomous Rail Transit (ART) yang dikembalikan ke China. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebut hal itu dilakukan karena hasil penilaian hingga evaluasi ditemukan kereta tanpa rel itu belum dapat berfungsi dengan baik.
Dudy mengatakan ketentuan operasional transportasi tersebut ada di tangan OIKN. Pasalnya, ketentuan layak atau tidaknya kereta tersebut di IKN merupakan keputusan OIKN.
“Sepenuhnya ada di otorita IKN. Kalau otorita mengatakan itu tidak memenuhi kriteria atau persyaratan OIKN, saya sepenuhnya menyerahkan ke OIKN,” kata Dudy di Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan kereta tanpa rel tersebut memang tidak sesuai dengan spesifikasi dari Otorita IKN dan hasil proof of concept (PoC) ada yang belum berfungsi dengan baik, yakni sistem autonomous.
“Artinya hasil PoC dari OIKN ada yg belum berfungsi yaitu sistem autonomousnya, belum berfungsi dengan baik. Sudah jalan, tapi belum optimal,” kata Risal.
Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi mengatakan, hasil penilaian hingga evaluasi, ditemukan kereta tanpa rel itu disebut belum dapat berfungsi dengan baik.
“Hasil dari penilaian Proof-of-Concept (PoC) ditemukan bahwa sistem autonomous dari trem otonom belum dapat berfungsi dengan baik,” kata dia kepada detikcom, Rabu (13/11/2024).
Ali mengatakan, sesuai dengan diskusi antara OIKN dan lintas kementerian dan lembaga (K/L) dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Dukungan Percepatan Penyelenggaraan Uji Coba dan Unjuk Kerja (Proof of Concept) Trem Otonom di Ibu Kota Nusantara, OIKN bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan penilaian kereta tanpa rel di IKN. Melihat hasil bahwa kereta itu belum beroperasi dengan baik, maka pihaknya akan meminta Norinco mengembalikan kereta ke China.
“Jika tidak maka sesuai dengan perjanjian MoU untuk PoC, kita akan meminta pihak Norinco untuk mengembalikan trainset di IKN ke China,” ucapnya.